Dialog Ini Membuktikan Bahwa Tuhan Selalu Memberikan Jalan Yang Benar Untuk Kita, Jangan Salahkan Tuhan !!! - Tuhan Pasti Memberikan Jalan Yang Terbaik Untuk Kita Tempuh.
(Nama "Aku" Diganti Dengan "Denny", Di BBM Sebenarnya "Aku")
Denny : Tuhan, Bolehkah Aku Bertanya Pada Engkau ?
Tuhan : Tentu Hambaku, Silakan...
Denny : Tapi Janji Ya, Engkau Takkan Marah
Tuhan : Ya, Aku Janji
Denny : Kenapa Kau Izinkan Banyak Hal Buruk Yang Terjadi Padaku Hari Ini ?
Tuhan : Apa Maksudmu ?
Denny : Aku Bangun Terlambat
Tuhan : Ya, Terus ?
Denny : Mobilku Mogok Dan Butuh Waktu Lama Untuk Menyala
Tuhan : Ok, Terus ?
Denny : Roti Yang Kupesan Dibuat Tak Seperti Pesananku, Hingga Kumalas Makannya
Tuhan : Hmm... Terus ?
Denny : Dijalan Pulang, Handphone Tiba Tiba Mati Saat Aku Berbicara Tentang Bisnis
Tuhan : Benar, Terus ?
Denny : Dan Akhirnya Saat Kusampai Dirumah, Aku Hanya Ingin Sedikit Bersantai Dengan Mesin Pijat Refleksi Yang Baru Kubeli Tapi Mati !!! , Kenapa Tak Ada Yang Lancar Hari Ini ?
Tuhan : Biar Kuperjelas Hambaku, Ada Malaikat Kematian Kematian Pagi Tadi, Dan Aku Mengirimkan Malaikatku Untuk Berperang Melawannya Agar Tak Ada Hal Buruk Terjadi Padamu. Kubiarkan Tertidur Saat Itu.
Denny : Ooh... Tapi...
Tuhan : Aku Tak Biarkan Mobilmu Menyala Tepat Waktu Karena Ada Pengemudi Mabuk Lewat Didepan Jalan Dan Akan Menabrakmu
Denny : (Merunduk)
Tuhan : Pembuat Burgermu Sedang Sakit, Aku Tak Ingin Kau Tertular, Oleh Karenanya Kubuat Salah Bekerja
Denny : (Tarik Nafas)
Tuhan : Handphone-Mu Kubuat Mati Karena Mereka Penipu, Ku-Tak Mungkin Membiarkan-Mu Tertipu Lagipula Kan Kacaukan Konsentrasi-Mu Dalam Mengemudi Bila Ada Yang Menghubungi Kala Handphone Menyala
Denny : (Mata Denny Berkaca-Kaca) Aku Mengerti Tuhan
Tuhan : Soal Mesin Pijat Refleksi, Ku-Tau Kau Belum Sempat Beli Voucher Listrik, Bila Mesin Itu Nyalakan Maka Ambil Banyak Listrikmu, Ku Yakin Kamu Tak Ingin Berada Dalam Kegelapan.
Denny : (Menangis Tersedu) Maafkanku Tuhan
Tuhan : Tak Apa, Tak Perlu Meminta Maaf. Belajarlah Untuk Percaya Padaku. Rencanaku Padamu Lebih Baik Dari Rencanamu Sendiri
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar